Doa Terhindar Dari Fitnah: Benteng Diri Dari Bisikan Jahat
Pernahkah anda merasa seperti bayangan hitam kebohongan dan tuduhan sedang menghampiri, mengancam untuk menelan reputasi dan kebahagiaan anda? Fitnah, bisikan jahat yang mampu meruntuhkan hidup seseorang dalam sekelip mata. Ia bagaikan api yang marak, membakar kepercayaan, memutuskan silaturahim, dan meninggalkan luka yang sukar disembuhkan. Namun, dalam kegelapan itu, terdapat cahaya harapan yang bersinar terang: doa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi doa-doa yang ampuh dan langkah-langkah praktikal untuk melindungi diri dari cengkaman fitnah.
Sejak zaman dahulu lagi, manusia telah berhadapan dengan ancaman fitnah. Ia adalah senjata yang digunakan untuk menjatuhkan musuh, menghancurkan reputasi, dan menabur benih perpecahan. Dalam sejarah Islam, fitnah telah menjadi punca peperangan, perpecahan umat, dan kejatuhan kerajaan. Kesedaran tentang bahaya fitnah ini telah mendorong umat Islam untuk mencari perlindungan dan kekuatan melalui doa.
Doa terhindar dari fitnah adalah perisai rohani yang melindungi kita dari serangan fitnah. Ia adalah seruan ikhlas kepada Allah SWT, memohon pertolongan dan perlindungan-Nya dari kejahatan orang-orang yang berniat buruk. Doa ini bukan sekadar kata-kata, tetapi ungkapan keyakinan dan kepercayaan kita kepada kekuasaan Allah SWT untuk menjaga dan melindungi hamba-Nya.
Terdapat banyak doa yang boleh diamalkan untuk memohon perlindungan dari fitnah. Salah satu doa yang paling masyhur adalah:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan bisikan syaitan. Dan aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari kejahatan mereka yang menghampiriku dengan kejahatan."
Doa ini ringkas namun penuh makna. Ia mengingatkan kita bahawa fitnah adalah tipu daya syaitan, dan dengan berlindung kepada Allah SWT, kita memohon kekuatan dan perlindungan-Nya dari godaan dan kejahatan syaitan.
Selain berdoa, terdapat beberapa langkah praktikal yang boleh kita ambil untuk melindungi diri dari fitnah. Antaranya ialah:
1. Menjaga lisan dan perbuatan: Fitnah sering kali bermula dengan kata-kata dan tindakan yang tidak berhati-hati. Dengan menjaga lisan dan perbuatan, kita dapat mengelakkan diri dari menjadi punca fitnah.
2. Tidak mudah mempercayai khabar angin: Sebelum mempercayai atau menyebarkan sesuatu berita, pastikan kesahihannya terlebih dahulu. Jangan biarkan diri kita menjadi alat untuk menyebarkan fitnah.
3. Bersikap pemaaf: Jika kita difitnah, berusahalah untuk memaafkan orang yang memfitnah kita. Memaafkan bukan bererti kita bersetuju dengan perbuatan mereka, tetapi ia adalah cara untuk membebaskan diri kita dari belenggu kemarahan dan dendam.
Fitnah adalah ujian yang berat, tetapi dengan doa, kesabaran, dan tindakan yang bijaksana, kita dapat mengatasinya. Ingatlah bahawa Allah SWT sentiasa bersama orang-orang yang benar dan sabar.
Sebagai penutup, marilah kita jadikan doa sebagai senjata utama dalam menghadapi fitnah. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari kejahatan fitnah dan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi segala ujian dengan tabah dan sabar.
Kwsp i akaun daftar
Tingkatan 6 sains sosial
Kuala kubu bharu menyingkap memori era 1950 an
